Senin, 03 Oktober 2016

Bahaya Penyakit Kista Endometriosis Dan Penyebabnya

Endometriosis ialah penyakit inflamasi yg ditemukan adanya jaringan endometrium atau dinding dalam rahim di ruang yg tak harusnya. "Endometriosis itu ada jaringan endometrium biasa di indung telur, otot rahim, selaput dinding panggul & organ yang lain. Penyakit ini ditandai bersama nyeri kala haid maupun menstruasi yg tidak sedikit, tuturnya waktu ditemui di Omni Hospital Pulomas, Jakarta Timur.



Kebanyakan darah atau banjir kala menstruasi kerap dikeluhkan para perempuan sebab nyeri yg dirasakan luar biasa bahkan mampu menyedot energi & menciptakan pingsang yg mengalaminya. Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility & Hormon Reproduksi Pakar Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) menyebut, keadaan seperti ini pantas diwaspadai sebab dapat menjadi yaitu gejala endometriosis. jika telah nyeri, banjir diwaktu menstruasi itu butuh dilakukan sensor. Dikhawatirkan ada endometriosis, utk itu butuh diperiksa. Konsultasikan ke dokter kalau ada gejala klinisnya," ucap Caroline.

Meski demikian, para perempuan tak butuh khawatir. Menurut Caroline penderita endometriosis sebaiknya janganlah menunda kehamilan, dikarenakan sifatnya yg konsisten kambuh biarpun telah diterapi. Untuk yg mau hamil pastinya operasi terpaksa dilakukan bersama cuma mengangkat adenomiosisnya saja meski dgn risiko bakal kambuh lagi dalam dikala kira kira 2 th. Karena itu sesudah operasi, pasien yg mau hamil mesti serta-merta hamil," kata Dr. Caroline ditulis Jumat (17/1/2014). Sumber health.liputan6.com

Gejala endometriosis


Gejala klinis endometriosis adalah nyeri disaat haid, menstruasi yg tidak sedikit, nyeri dikala berhubungan, nyeri panggul menahun, nyeri bokong, ke luar darah di kotoran atau air seni ketika haid & nyeri menjalar dari perut bawah ke atas atau belakang. "Kehamilan tak mampu ditunggu tapi mesti diupayakan dgn bermacam macam acara kehamilan, janganlah menunda kehamilan," papar Dr. Caroline. Obat Kista

Endometriosis yaitu penyakit inflamasi yg ditemukan adanya jaringan endometrium atau dinding dalam rahim di area yg tak selayaknya. "Endometriosis itu ada jaringan endometrium biasa di indung telur, otot rahim, selaput dinding panggul & organ yang lain. Penyakit ini ditandai dgn nyeri kala haid maupun menstruasi yg tidak sedikit, jelasnya disaat ditemui di Omni Hospital Pulomas, Jakarta Timur.

Penyakit ini dibagi jadi stadium I-II & stadium III-IV, kepada stadium I-II menurut Dr. Caroline endometriosis ditemukan cuma berupa bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul sedangkan terhadap stadium III-IV endometriosis ditemukan berupa kista endometriosis di ovarium atau adenomiosis di otot rahim. "Endometriosis stadium I-II tak sanggup dipandang dgn USG transrektal atau transvaginal bahkan MRI. Diagnosis endometriosis stadium I-II cuma bisa dilakukan melalui mekanisme laparoskopi di mana camera dimasukkan lewat lubang 1 centi meter di perut utk sanggup menonton bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul. Jadi bagi pasien bersama gejala nyeri haid hebat tapi tak ditemukan kelainan melalui sensor Ultrasonografi (USG), belum pasti tak ada endometriosis," katanya.

Menurut Caroline, dengan cara patologi sel-sel endometriosis masihlah jinak biarpun sifat endometriosis seperti kanker. Penyakit ini tersebar & menyusup ke dalam & menciptakan susukan ke dalam dinding perut & panggul juga organ lain. "Endometriosis yg tumbuh di indung telur dapat jadi kista endometriosis atau kista coklat. Endometriosis yg tumbuh di otot rahim jadi Adenomiosis. Adenomiosis ini tidak jarang diduga mioma atau fibroid. Secara klinis keduanya berupa benjolan atau tumor yg tumbuh di otot rahim. Tetapi penampilan USG & sifatnya jauh berlainan, mioma berbatas tegas terpisah dari otot rahim sekitarnya maka operasi pengangkatan mioma sanggup dijamin bersih sedangkan Adenomiosis berbatas tak tegas lantaran sel-sel adenomiosis berinfiltrasi ke dalam sel-sel otot rahim normal," katanya. Obat Tradisiponal Miom dan kista

Menurut Dr. Caroline meskipun telah dilakukan terapi endometriosis masihlah mengijinkan kambuh. "Pengangkatan adenomiosis tak sempat sanggup bersih sama sekali & berakibat terhadap angka kekambuhan yg tinggi sekali, terlepas dari terapi apa serta yg diberikan. Karena itu bagi pasien yg mau hamil, mesti diupayakan bersama acara hamil. Tidak boleh menunggu dikarenakan berlomba dgn kambuhnya penyakit," jelasnya. Kombinasi terapi operatif bersama laparoskopi & obat-obatan penekan hormon jadi pilihan paling baik buat pasangan yg mau hamil selanjutnya dilanjutkan bersama terapi acara hamil.

"Bagi pasien yg masihlah mau hamil sehingga terapi konservatif bersama mempertahankan rahim & indung telur yg sehat jadi pilihan. Prosedur pengangkatan kista & lesi keadaan( tak normal) endometriosis yang lain dgn laparoskopi jadi mekanisme paling baik dikarenakan lesi endometriosis sanggup divisualisasi dgn lebih terang dgn mekanisme ini maka pengangkatan lesi endometriosis mampu lebih bersih dilakukan di bandingkan dgn mekanisme operasi biasa," kata Dr. Caroline. Sumber health.liputan6.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar